Inilah 3 Bisnis yang Bangkit dari Kegagalan

Bisnis tidak selalu dalam kondisi terbaik. Belajar dari kegagalan dan kebangkitan sebuah perusahaan yang sukses adalah cara yang bisa Anda lakukan sebelum memulai bisnis. Ada banyak kisah-kisah inspiratif yang bisa dipelajari perusahaan-perusahaan sukses.

Berikut adalah beberapa perusahaan yang pernah mengalami kegagalan namun kembali bangkit dan bisnis berjalan semakin sukses.

Apple

Pada tahun 1985, Apple menghadapi masalah internal yang serius yang menyebabkan penggulingan Steve Jobs dari posisinya sebagai pemimpin perusahaan, digantikan oleh John Sculley. Hal ini mengakibatkan penurunan produksi Apple dan kerugian mencapai US$867 juta pada akhir tahun.

Kemudian pada tahun 1997, Apple menghadapi tantangan kritis saat Microsoft mendominasi pasar komputer. Untuk mengatasi situasi tersebut, Apple akhirnya mengakuisisi perusahaan yang didirikan oleh Jobs, yang dikenal sebagai NeXT, dan mengembalikannya ke posisi CEO. Berbagai strategi berhasil diterapkan, termasuk kemitraan dengan Microsoft selama 5 tahun yang menguntungkan kedua belah pihak.

Netflix

Netflix pernah mengalami kegagalan sebelum akhirnya dikenal masyarakat seluruh dunia. Netflix mengalami masa sulit pada tahun 2011. Pada saat itu, mereka memutuskan untuk membagi layanan langganan menjadi dua bagian yang berbeda, yaitu Netflix dan Qwikster, dengan biaya langganan bulanan sebesar $16.

Kebijakan ini menyebabkan sekitar 800 ribu pelanggan meninggalkan layanan mereka, yang kemudian menyebabkan penurunan drastis saham perusahaan. Akhirnya, mereka memutuskan untuk mencabut kebijakan tersebut dan mulai memulihkan diri dengan menghadirkan serial Netflix yang berbeda dari lainnya.

Kisah ini menunjukkan bahwa bahkan perusahaan sebesar Netflix pun mengalami kegagalan. Namun, mereka tetap optimis dan menyusun strategi yang akhirnya membawa mereka kembali ke jalur kesuksesan.

Polaroid

Kisah kegagan Polaroid terjadi pada tahun 1970-an, Polaroid meraih popularitas besar sebagai produsen kamera instan yang sangat terkenal. Namun, ketika mereka mencoba memasuki pasar pembuatan video, mereka kalah bersaing dengan Sony yang memiliki reputasi global yang kuat.

Polaroid kemudian memutuskan untuk memusatkan perhatian kembali pada fotografi analog, namun mereka sekali lagi kalah ketika industri fotografi mulai beralih ke era digital. Akibatnya, perusahaan terjebak dalam utang dan mengalami dua kali kebangkrutan. Namun, setelah kebangkrutan kedua, merek ini berhasil diakuisisi oleh Impossible Project dan mengalami kebangkitan yang sukses.

Kisah-kisah kebangkitan perusahaan besar di atas dapat menjadi motivasi bagi Anda untuk tidak mudah menyerah. Konsistensi dan adaptif terhadap zaman adalah modal utama untuk bisa mempertahankan bisnis.